Perut buncit atau banyak juga dikenal dengan istilah obesitas sentral (central obesity) ialah akumulasi lemak di perut yang mengakibatkan ukuran perut meningkat.
Banyak yang merasa stres ketika perutnya sudah tak enak dipandang alias buncit.
Hal itu tidak mengherankan karena perut buncit bukan hanya kerap menjadi ledekan orang, namun juga memiliki resiko terhadap beberapa penyakit berbahaya seperti jantung, diabetes, kanker, dan lainnya.
Banyak yang merasa stres ketika perutnya sudah tak enak dipandang alias buncit.
Hal itu tidak mengherankan karena perut buncit bukan hanya kerap menjadi ledekan orang, namun juga memiliki resiko terhadap beberapa penyakit berbahaya seperti jantung, diabetes, kanker, dan lainnya.
Lemak dalam tubuh ada dua jenis yakni lemak subkutan dan lemak
visceral. Lemak subkutan merupakan lapisan lemak yang tepat di bawah
kulit.
Selain itu, ada juga lemak visceral yang juga disebut dengan lemak intra abdominal yang tertimbun di bawah otot dan mengelilingi organ vital termasuk di dalam perut buncit.
Lemak tersebut kemudian akan dimetabolisme di hati dan akan diubah menjadi kolesterol darah sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan.
Berikut merupakan beberapa penyakit yang dakibatkan oleh obesitas sentral:
Selain itu, ada juga lemak visceral yang juga disebut dengan lemak intra abdominal yang tertimbun di bawah otot dan mengelilingi organ vital termasuk di dalam perut buncit.
Lemak tersebut kemudian akan dimetabolisme di hati dan akan diubah menjadi kolesterol darah sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan.
Berikut merupakan beberapa penyakit yang dakibatkan oleh obesitas sentral:
- Kematian dini
Fakta ini harus menjadi perhatian bersama. Centers for Disease Control (CDC) menyebutkan bahwa sekitar 300.000 kematian per tahun di AS diperkirakan terjadi karena disebabkan oleh obesitas. Orang yang menderita obesitas memiliki resiko kematian dini 50-100% dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal.
- Jantung
Orang yang obesitas memang memiliki resiko sangat tinggi terhadap serangan jantung, kematian mendadak, gagal jantung, ataupun nyeri dada. Begitu pula kenyataan bahwa obesitas sangat erat kaitannya dengan kadar trigliserida, penurunan kolesterol baik, dan juga tekanan darah tinggi.
- Diabetes tipe 2
Data menunjukkan bahwa lebih dari 80% penderita diabetes mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Adanya kenaikan berat badan sebanyak 5-10 kg dari berat badan sehat akan meningkatkan resiko terkena diabetes tipe 2 sebesar dua kali lipat dibandingkan orang yang normal.
- Stroke
Obesitas juga kerap dianggap sebagai faktor resiko sekunder penyakit stroke. Penyempitan pembuluh darah merupakan kondisi yang mengawali banyak kasus stroke. Penyempitan pembuluh darah tersebut dipicu oleh tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kurang berolahraga dimana hal tersebut sangat erat kaitannya dengan obesitas.
- Kanker
Obesitas juga dikaitkan dengan adanya peningkatan resiko beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar, kanker empedu, kanker prostat, kanker ginjal, dan juga kanker payudara pasca-menopause. Dan jika Anda wanita yang mengalami kenaikan berat tubuh lebih dari 10 kg dari usia 18 tahun sampai paruh baya, Anda harus berhati-hati karena keadaan tersebut akan meningkatkan resiko kanker payudara pasca-menopause dua kali lipat dibandingkan wanita dengan berat badan stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar